Produksi iPhone diprediksi Terhambat, 20.000 Karyawan Foxconn Mengundurkan Diri

Lebih dari 20.000 karyawan di pabrik pembuatan iPhone di China, Foxconn telah mengundurkan diri. Menurut laporan GSMArena, beberapa pekerja baru-baru ini melakukan aksi protes terkait upah yang mereka terima. 

Dalam aksi tersebut terjadi kerusuhan yang berujung bentrok antara pekerja dengan petugas keamanan Foxconn. Terkait dengan masalah ini, Foxconn akhirnya meminta maaf atas “kesalahan teknis” terkait karyawan baru.

Insiden itu menyebabkan perusahaan milik Taiwan itu mengganggu produksi jelang libur Natal dan Tahun Baru Imlek. Pengunduran diri secara massal ini mempersulit Foxconn untuk melanjutkan produksi penuh perangkat berlisensi Apple pada akhir November. Foxconn, yang secara resmi dikenal sebagai Hon Hai Precision Industry Co dan pihak dari Apple menolak berkomentar.

Pabrik, yang menyumbang 70% dari pengiriman iPhone secara global, terus menerus di serang oleh karyawan. Para buruh keberatan dengan uang pesangon sebesar 10.000 yuan atau sekitar Rp 22 juta bagi yang setuju mengundurkan diri dan keluar dari pabrik.

Pekerja di Foxconn yakin perusahaan telah melanggar janjinya dengan mengubah kontrak kerjanya. Pada akhirnya, jumlah pesangon yang diterima pekerja yang mengundurkan diri tidak seberapa. “Sudah waktunya pulang,” kata salah satu pekerja yang tertangkap kamera sedang membawa ransel di halte bus.

Sumber Foxconn lain yang mengetahui masalah itu mengatakan beberapa karyawan baru telah meninggalkan pabrik. Awal kekacauan di Foxconn karena ditemukannya kasus Covid-19 pada beberapa karyawan yang memaksa dilakukannya tes massal dan karantina.

Pekerja Foxconn yang di karantina tidak menerima kompensasi seperti yang dijanjikan. Akibatnya, banyak yang mengundurkan diri. Karena banyaknya posisi yang kosong, Foxconn membuat rekrutan baru dan membuka peluang untuk pengunduran diri. Namun kekecewaan antara karyawan lama dan baru tetap ada.

Terlepas dari pembayaran pesangon yang kecil, Foxconn tidak menerima kompensasi apa pun selama karantina dan tidak mempertimbangkan untuk memberikan insentif. Pembatasan dalam menangani Covid-19 juga membuat Foxconn semakin terpuruk karena banyak karyawan baru yang tidak bekerja sama sekali harus berenang di karantina.

Pabrik iPhone Foxconn Terancam Gagal Produksi

Munculnya Ketegangan pada pabrik Foxconn yang meningkat di fasilitas tersebut bahkan berujung kerusuhan yang melibatkan ratusan karyawan Foxconn dengan aparat keamanan setempat, Foxconn sendiri masih enggan memberikan tanggapan apapun. Mayoritas pekerja yang mengundurkan diri adalah karyawan baru yang belum bekerja di lini produksi iPhone di pabrik Zhengzhou.

Namun, belum ada informasi lebih detail soal rasio karyawan baru dan lama yang memilih hengkang dari Foxconn. Sebelum mundur dari kongregasi, Foxconn dikabarkan memiliki lebih dari 200.000 karyawan di pabriknya.

Namun, menurut informasi yang tersebar luas, Foxconn Technology menawarkan insentif senilai US$1.400 atau sekitar Rp 21,8 juta (satuan kurs Rp 15.626) kepada staf yang memutuskan mengundurkan diri sebagai karyawan Foxconn, guna meredam kerusuhan kembali.

Dalam pesan yang di rilis pada Kamis (24/11/2022), perusahaan mendesak para pekerja untuk pulang dan berjanji akan memberi mereka bonus sebesar 8.000 yuan jika mereka setuju untuk keluar dari Foxconn. Tak hanya itu, Foxconn juga menyediakan dana transportasi sebesar 2.000 yuan bagi karyawan yang ingin keluar kantor.

Insentif, yang umumnya melebihi gaji sebulan untuk staf kerah biru, diberikan untuk menenangkan karyawan yang pada hari Rabu melakukan protes kekerasan, yang menunjukkan dampak ekonomi dan sosial dari strategi Covid Zero Xi Jinping. Pengumuman Foxconn menjelaskan.

Meskipun penarikan itu dapat meredakan situasi panas, langkah tersebut mempersulit Foxconn, yang juga dikenal sebagai Hon Hai Precision Industry Co, untuk terus membuat ponsel seri iPhone 14 pada akhir November.

Bahkan perusahaan terancam untuk mencatat kerugian besar selama liburan, karena pabrik Zhengzhou menyumbang 70 persen dari pengiriman iPhone global. Lebih lanjut, setelah ribuan karyawan hengkang dan mengumumkan potensi pengurangan produksi, saham Foxconn di perdagangan Wall Street pada Jumat (25/11/2022) ditutup melemah 0,5 persen.

Seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan pabrik Foxconn di Zhengzhou mungkin tidak dapat memenuhi target produksi iPhone pada akhir bulan ini. Beberapa analis memperkirakan bahwa jika “masalah saat ini” berlarut-larut hingga Desember, jumlah iPhone bisa berkurang 10 juta dari yang direncanakan sebelumnya.